Syiah percaya bahwa kekhalifahan merupakan posisi tertinggi yang ditentukan Allah untuk Ali Radhiyallahu ‘anhu, dan Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum merupakan pemberontak yang mengambil dengan paksa dari Ali Radhiyallahu ‘anhu posisi penting ini. Itulah kenapa Syiah menuduh khalifah-khalifah ini dan para sahabat sebagai pemberontak dan mencaci maki mereka siang dan malam.
Tapi kenyataan
dan melalui sejarah kita ketahui kebalikan dari klaim tersebut; bahkan di dalam
buku-buku syiah sendiri. Kita ketahui bahwa keluarga Rasulullah dan para
sahabat merupakan keluarga dengan ikatan pernikahan yang kuat; dan kita punya
banyak contoh pernikahan antara keluarga Rasulullah dan para sahabat
Radhiyallahu ‘anhum.
Sebaliknya ,
kita tidak menemukan adanya catatan dimana salah seorang dari Imam-Imam (Ali
dan putra-putranya Radhiyallahu ‘anhum) menikahkan putri-putri mereka dengan
Syiah ataupun mereka menikahi
putri-putri mereka yang mengakui diri mereka Syiah.
Kitab-kitab
Syiah menghormati murid-murid yang sangat dekat dengan para Imam seperti
Zurarah, Jabir AlJuafi dan yang lainnya yang menyampaikan ratusan riwayat dari
Muhammad Al-Baqir (Imam ke-5 Syiah) atau Jafar As Sadiq (Imam ke-6 Syiah); jadi
kenapa kita tidak menemukan imam-imam tersebut menikahkan putri-putri mereka
kepada pengikut-pengikut yang tulus dan serius tersebut; melainkan kita dapati
mereka memilih menikahkan putri-putri mereka kepada para sahabat dan anak-anak
para sahabat. Kenapa demikian?
Ya, ini karena
mereka semua memiliki kesamaan iman dan mereka berada di atas Sunnah sama
seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan sahabat-sahabat yang lainnya Radhiyallahu
‘anhum.
Oh Syiah yang
cerdas, jika kalian tetap menganggap bahwa para sahabat adalah pembangkang dan
pengkhianat, silakan perhatikan
baik-baik dan dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang akan saya sampaikan.
Putrimu tercinta
adalah permata hatimu, apakah kamu menyerahkan atau menikahkannya pada seorang
kafir atau pembunuh ibunya dan saudaranya?! Dan kamu terima memiliki seorang
kafir sebagai bagian keluargamu? Akankah kamu menikahkan putrimu sendiri pada
seorang kafir dan beralasan dengan mengatakan bahwa saya melakukan itu dalam rangka
“Takiyah”, Saya tidak punya pilihan atau saya sangat lemah!!
Coba yakinkan
kami, bagaimana kalian menjelaskan pernikahan Umar bin Khattab, Khalifah ke-2
dan musuh keji bagi Syiah, yang menikahi Ummu Kaltsum putri Ali dan Fatimah
yang juga saudari dari Al-Hasan dan Al-Husein Radhiyallahu’anhum? Ketika Umar
datang kepada Ali dan meminta untuk menikahi putrinya, Ali bersedia menerima
pernikahan tersebut! Dan pernikahan ini diakui dalam kitab-kitab Syiah dan
Sunni.
Catat, bahwa
Umar punya dua orang anak , Zaid dan Ruqahiah dari Ummu Kaltsum putri Ali dan
Fatimah Radhiyallahu anhuma. Demi Allah, sadar dan logislah wahai Syiah yang
cerdas.
Oleh sebab itu
Syiah mencoba memalsukan cerita tentang pernikahan ini. Alkulani menyebutkan
dalam kitabnya “AlKafi 5/336” – dimana buku ini merupakan sumber pokok Syiah-,
mengenai pernikahan Umar dengan Ummu Kaltsum, maka Jafar As-Sadiq
Radhiyallahu’anhu mengatakan : “ذلك فرج غصبناه”
“ Ini merupakan farji (bagian
tubuh wanita – red) yang diambil dengan paksa dari kami”!!
Apakah masuk akal bahwa putri
Ali Radhiyallahu’anhu diambil dengan paksa dan dia tidak bertidak untuk
mempertahankannya?! Seorang laki-laki, yang merupakan contoh teladan yang kuat
dan berani, berdiri tak berdaya dan menyerahkan putrinya kepada musuhnya yang
jahat yang juga merupakan pembunuh ibunya – seperti yang diklaim Syiah!
Wahai Syiah!!, Apakah
hukumnya menikahkan seorang wanita muslim dengan seorang Kafir? Beginikah
kalian menggambarkan segala kelemahan pada Ali Radhiyallahu’anhu? Sedangkan
kita mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan
Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan keluarganya, maka ia Syahid.
Dan kalian mengklaim bahwa
imam-imam kalian mengatur dan mengontrol segala sesuatu di alam semesta ini;
dan menyematkan pada mereka pensifatan-pensifatan yang sama dengan sifat-sifat
Allah. Jadi, kenapa sifat-sifat yang agung dan kemampuan yang luar biasa ini
tidak mampu mempertahankan permata hati mereka.?! Apakah manusia biasa akan menikmati
hidupnya sementara putri tercintanya diambil dengan paksa?! Dengan begini kalian telah menganggap Ali
Radhiyallahu’anhu, seorang panutan yang berani, sebagai seorang yang lemah,
pengecut dan orang yang tidak punya kekuatan yang tidak mampu bahkan untuk menolak
sekalipun dengan ucapan pelanggaran ini!! Sementara kalian menyebutkan dalam
kitab-kitab hikayat kalian bahwa Umar takut terhadap Ali Radhiyallahu’anhu; dan
Ali Radhiyallahu’anhu sangat kuat, bahwa suatu ketika Ali menghentakkan kakinya
ke tanah dan bumi berguncang “Tafsir Al Burhan p. 74”; dalam buku “Iyuun Akhbar
Arrida” Ibnu Babawaih AlKummi mengatakan bahwa Ali Radhiyallahu’anhu berkelahi
dengan Iblis dan mengalahkannya (Iblis tsb – red) dengan kekuatannya yang luar
biasa! Dan saya tidak tahu bagaimana kalian
menjelaskan kontradiksi ini.
Dan apabila pernikahan Ummu
Kaltsum dan Umar Radhiyallahu’anhum tidak cukup untuk meyakinkan, maka saya
akan memaparkan pernikahan-pernikahan lainnya antara keluarga Rasulullah
Shallallahu “Alaihi wa Sallam dengan para sahabat, yang Syiah sebut murtad.
Pertama, kita mulai dengan
kepala keluarga; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam. Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi waSallam karena cintanya pada sahabat-sahabat terdekatnya dan
mengokohkan hubungan dengan mereka, Beliau Shalallahu ‘Alaihi waSallam menikahi
putri-putri Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu’anhuma; Beliau Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi waSallam menikahi ‘Aisyah dan Hafsah Radhiyallahu’anhuma;
dan menikahkan putri-putri beliau Ruqayah dan Ummu Kultsum to Ustman
Radhiyallahu’anhu. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
waSallam meninggal sedangkan beliau ridha pada mereka semua.
Sekarang katakan pada saya,
bagaimana kalian menjelaskan hal ini? Dan jangan katakan pada saya bahwa
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam tidak tahu bahwa mereka akan menjadi
kafir dan Allah Azza WaJalla tidak memberitahu beliau. Karena kita mendapati
dalam penjelasan kitab-kitab Syiah menjelaskan bahwa imam-imam mengetahui
bahkan apa yang akan terjadi di masa depan; sehingga menurut akidah Syiah
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam berhak tahu lebih banyak.
Kedua, putri-putri Ali
Radhiyallahu’anhu; kita punya contoh lain disamping Ummu Kaltsum yang menikah
dengan Umar Radhiyallahu’anhu; ada Ramlah binti Ali yang menikah dengan
Muawiyah bin Marwan bin Al Hakam dari Bani Umayah. Ingat oh Syiah, kalian telah
mencela Utsman karena menunjuk Marwan bin Al Hakam sebagai pemimpin pada salah
satu Provinsi dalam kekuasaan Islam dan kita mendapati bahwa bahwa Ali
Radhiyallahu’anhu menikahkan putrinya kepada anak Marwan. Sekarang bagaimana
kalian menjelaskan ini?
Dan catat Ali
Radhiyallahu’anhu mempunyai 20 orang putrid an 19 orang putra dan tidak satupun
dari mereka menikahi Syiah. Apa artinya ini buat kami, Oh Syiah yang cerdas.
Ketiga, Al Hasan bin Ali
Radhiyallahu’anhum, imam ke-2 Syiah, menikahi putri Talhah bin Ubaidillah
Radhiyallahu’anhu.
Dua cucu perempuan dari
putranya Umar yaitu:
1. Zainab menikah dengan Al Waleed bin Abdul Malik bin Marwan dari bani Umayah
2. Dan Ummu Al Kasim menikah dengan cucu Utsman bin Afaan, dan namanya yaitu Marwan bin Abaan bin Utsman yang juga dari bani Umayah.
1. Zainab menikah dengan Al Waleed bin Abdul Malik bin Marwan dari bani Umayah
2. Dan Ummu Al Kasim menikah dengan cucu Utsman bin Afaan, dan namanya yaitu Marwan bin Abaan bin Utsman yang juga dari bani Umayah.
Keempat, Al Husein bin Ali
Radhiyallahu’anhum, Imam ke-3 Syiah menikahkan 2 orang putrinya kepada cucu
Utsman bin Afaan,
1. Sukiynah menikah dengan Zayid bin Amr bin Utsman bin Afaan
2. Dan Fatimah menikah dengan saudaranya (saudara dari Zayid bin Amr bin Utsman bin Affaan-red) yaitu Abdullah bin Amr bin Utsman bin Afaan.
1. Sukiynah menikah dengan Zayid bin Amr bin Utsman bin Afaan
2. Dan Fatimah menikah dengan saudaranya (saudara dari Zayid bin Amr bin Utsman bin Affaan-red) yaitu Abdullah bin Amr bin Utsman bin Afaan.
Dan ini adalah sedikit contoh
kuatnya hubungan antara keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam dan
para sahabat yang mengingkari klaim Syiah mengenai para sahabat.
Ikatan pernikahan yang kuat
ini hanya bisa terjadi antara dua pihak yang saling mencintai, hormat dan
berkasih sayang satu sama lain. Dan kisah-kisah yang dipalsukan Syiah untuk mengingkari
hubungan pernikahan tersebut terbantahkan dengan jelas oleh sejarah bahkan
kitab-kitab Syiah sendiri.
Dan catat bahwa Ali dan
putra-putranya Radhiyallahu’anhum setia
bersama dan mendukung khalifah hampir 25 tahun selama kepemimpinan Abu Bakar,
Umar dan Utsman bahkan setelah khalifah-khalifah ini meninggal; inilah mengapa
mereka tetap menamai anak-anak mereka dengan nama-nama khalifah-khalifah
tersebut.
Wahai Syiah!! Selamatkan diri kalian dari penyimpangan ini sebelum tiada lagi kesempatan
kembali (bertobat).
Semoga Allah Azza waJalla
membimbing kita dan Syiah pada kebenaran.
Segala puji kepada Allah dan
Semoga berkah dan rahmat Allah tercurah pada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
waSallam, keluarganya dan para sahabatnya.
Videonya dapat dilihat di link berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar