TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Jumat, 12 April 2019

O Syi'ah yang Cerdas: "Apakah kalian menikahkan putri-putri kalian dengan musuh kalian yang keji"



Syiah percaya bahwa kekhalifahan merupakan posisi tertinggi yang ditentukan Allah untuk Ali Radhiyallahu ‘anhu, dan Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum merupakan pemberontak yang mengambil dengan paksa dari Ali Radhiyallahu ‘anhu posisi penting ini. Itulah kenapa Syiah menuduh khalifah-khalifah ini dan para sahabat sebagai pemberontak dan mencaci maki mereka siang dan malam.

Tapi kenyataan dan melalui sejarah kita ketahui kebalikan dari klaim tersebut; bahkan di dalam buku-buku syiah sendiri. Kita ketahui bahwa keluarga Rasulullah dan para sahabat merupakan keluarga dengan ikatan pernikahan yang kuat; dan kita punya banyak contoh pernikahan antara keluarga Rasulullah dan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum.

Sebaliknya , kita tidak menemukan adanya catatan dimana salah seorang dari Imam-Imam (Ali dan putra-putranya Radhiyallahu ‘anhum) menikahkan putri-putri mereka dengan Syiah ataupun mereka  menikahi putri-putri mereka yang mengakui diri mereka Syiah.

Kitab-kitab Syiah menghormati murid-murid yang sangat dekat dengan para Imam seperti Zurarah, Jabir AlJuafi dan yang lainnya yang menyampaikan ratusan riwayat dari Muhammad Al-Baqir (Imam ke-5 Syiah) atau Jafar As Sadiq (Imam ke-6 Syiah); jadi kenapa kita tidak menemukan imam-imam tersebut menikahkan putri-putri mereka kepada pengikut-pengikut yang tulus dan serius tersebut; melainkan kita dapati mereka memilih menikahkan putri-putri mereka kepada para sahabat dan anak-anak para sahabat. Kenapa demikian?

Ya, ini karena mereka semua memiliki kesamaan iman dan mereka berada di atas Sunnah sama seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan sahabat-sahabat yang lainnya Radhiyallahu ‘anhum.
Oh Syiah yang cerdas, jika kalian tetap menganggap bahwa para sahabat adalah pembangkang dan pengkhianat, silakan  perhatikan baik-baik dan dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang akan saya sampaikan.

Putrimu tercinta adalah permata hatimu, apakah kamu menyerahkan atau menikahkannya pada seorang kafir atau pembunuh ibunya dan saudaranya?! Dan kamu terima memiliki seorang kafir sebagai bagian keluargamu? Akankah kamu menikahkan putrimu sendiri pada seorang kafir dan beralasan dengan mengatakan bahwa saya melakukan itu dalam rangka “Takiyah”, Saya tidak punya pilihan atau saya sangat lemah!!

Coba yakinkan kami, bagaimana kalian menjelaskan pernikahan Umar bin Khattab, Khalifah ke-2 dan musuh keji bagi Syiah, yang menikahi Ummu Kaltsum putri Ali dan Fatimah yang juga saudari dari Al-Hasan dan Al-Husein Radhiyallahu’anhum? Ketika Umar datang kepada Ali dan meminta untuk menikahi putrinya, Ali bersedia menerima pernikahan tersebut! Dan pernikahan ini diakui dalam kitab-kitab Syiah dan Sunni.

Catat, bahwa Umar punya dua orang anak , Zaid dan Ruqahiah dari Ummu Kaltsum putri Ali dan Fatimah Radhiyallahu anhuma. Demi Allah, sadar dan logislah wahai Syiah yang cerdas.
Oleh sebab itu Syiah mencoba memalsukan cerita tentang pernikahan ini. Alkulani menyebutkan dalam kitabnya “AlKafi 5/336” – dimana buku ini merupakan sumber pokok Syiah-, mengenai pernikahan Umar dengan Ummu Kaltsum, maka Jafar As-Sadiq Radhiyallahu’anhu mengatakan : ذلك فرج غصبناه
“ Ini merupakan farji (bagian tubuh wanita – red) yang diambil dengan paksa dari kami”!!
Apakah masuk akal bahwa putri Ali Radhiyallahu’anhu diambil dengan paksa dan dia tidak bertidak untuk mempertahankannya?! Seorang laki-laki, yang merupakan contoh teladan yang kuat dan berani, berdiri tak berdaya dan menyerahkan putrinya kepada musuhnya yang jahat yang juga merupakan pembunuh ibunya – seperti yang diklaim Syiah!

Wahai Syiah!!, Apakah hukumnya menikahkan seorang wanita muslim dengan seorang Kafir? Beginikah kalian menggambarkan segala kelemahan pada Ali Radhiyallahu’anhu? Sedangkan kita mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan keluarganya, maka ia Syahid.

Dan kalian mengklaim bahwa imam-imam kalian mengatur dan mengontrol segala sesuatu di alam semesta ini; dan menyematkan pada mereka pensifatan-pensifatan yang sama dengan sifat-sifat Allah. Jadi, kenapa sifat-sifat yang agung dan kemampuan yang luar biasa ini tidak mampu mempertahankan permata hati mereka.?! Apakah manusia biasa akan menikmati hidupnya sementara putri tercintanya diambil dengan paksa?!  Dengan begini kalian telah menganggap Ali Radhiyallahu’anhu, seorang panutan yang berani, sebagai seorang yang lemah, pengecut dan orang yang tidak punya kekuatan yang tidak mampu bahkan untuk menolak sekalipun dengan ucapan pelanggaran ini!! Sementara kalian menyebutkan dalam kitab-kitab hikayat kalian bahwa Umar takut terhadap Ali Radhiyallahu’anhu; dan Ali Radhiyallahu’anhu sangat kuat, bahwa suatu ketika Ali menghentakkan kakinya ke tanah dan bumi berguncang “Tafsir Al Burhan p. 74”; dalam buku “Iyuun Akhbar Arrida” Ibnu Babawaih AlKummi mengatakan bahwa Ali Radhiyallahu’anhu berkelahi dengan Iblis dan mengalahkannya (Iblis tsb – red) dengan kekuatannya yang luar biasa! Dan saya tidak tahu bagaimana kalian menjelaskan kontradiksi ini.

Dan apabila pernikahan Ummu Kaltsum dan Umar Radhiyallahu’anhum tidak cukup untuk meyakinkan, maka saya akan memaparkan pernikahan-pernikahan lainnya antara keluarga Rasulullah Shallallahu “Alaihi wa Sallam dengan para sahabat,  yang Syiah sebut murtad.
Pertama, kita mulai dengan kepala keluarga; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam karena cintanya pada sahabat-sahabat terdekatnya dan mengokohkan hubungan dengan mereka, Beliau Shalallahu ‘Alaihi waSallam menikahi putri-putri Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu’anhuma; Beliau Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam menikahi ‘Aisyah dan Hafsah Radhiyallahu’anhuma; dan menikahkan putri-putri beliau Ruqayah dan Ummu Kultsum to Ustman Radhiyallahu’anhu. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam meninggal sedangkan beliau ridha pada mereka semua.

Sekarang katakan pada saya, bagaimana kalian menjelaskan hal ini? Dan jangan katakan pada saya bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam tidak tahu bahwa mereka akan menjadi kafir dan Allah Azza WaJalla tidak memberitahu beliau. Karena kita mendapati dalam penjelasan kitab-kitab Syiah menjelaskan bahwa imam-imam mengetahui bahkan apa yang akan terjadi di masa depan; sehingga menurut akidah Syiah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam berhak tahu lebih banyak.

Kedua, putri-putri Ali Radhiyallahu’anhu; kita punya contoh lain disamping Ummu Kaltsum yang menikah dengan Umar Radhiyallahu’anhu; ada Ramlah binti Ali yang menikah dengan Muawiyah bin Marwan bin Al Hakam dari Bani Umayah. Ingat oh Syiah, kalian telah mencela Utsman karena menunjuk Marwan bin Al Hakam sebagai pemimpin pada salah satu Provinsi dalam kekuasaan Islam dan kita mendapati bahwa bahwa Ali Radhiyallahu’anhu menikahkan putrinya kepada anak Marwan. Sekarang bagaimana kalian menjelaskan ini?

Dan catat Ali Radhiyallahu’anhu mempunyai 20 orang putrid an 19 orang putra dan tidak satupun dari mereka menikahi Syiah. Apa artinya ini buat kami, Oh Syiah yang cerdas.

Ketiga, Al Hasan bin Ali Radhiyallahu’anhum, imam ke-2 Syiah, menikahi putri Talhah bin Ubaidillah Radhiyallahu’anhu.
Dua cucu perempuan dari putranya Umar yaitu:
1. Zainab menikah dengan Al Waleed bin Abdul Malik bin Marwan dari bani Umayah
2. Dan Ummu Al Kasim menikah dengan cucu Utsman bin Afaan, dan namanya yaitu Marwan bin Abaan bin Utsman yang juga dari bani Umayah.

Keempat, Al Husein bin Ali Radhiyallahu’anhum, Imam ke-3 Syiah menikahkan 2 orang putrinya kepada cucu Utsman bin Afaan,
1. Sukiynah menikah dengan Zayid bin Amr bin Utsman bin Afaan
2. Dan Fatimah menikah dengan saudaranya (saudara dari Zayid bin Amr bin Utsman bin Affaan-red) yaitu Abdullah bin Amr bin Utsman bin Afaan.

Dan ini adalah sedikit contoh kuatnya hubungan antara keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam dan para sahabat yang mengingkari klaim Syiah mengenai para sahabat.
Ikatan pernikahan yang kuat ini hanya bisa terjadi antara dua pihak yang saling mencintai, hormat dan berkasih sayang satu sama lain. Dan kisah-kisah yang dipalsukan Syiah untuk mengingkari hubungan pernikahan tersebut terbantahkan dengan jelas oleh sejarah bahkan kitab-kitab Syiah sendiri.

Dan catat bahwa Ali dan putra-putranya  Radhiyallahu’anhum setia bersama dan mendukung khalifah hampir 25 tahun selama kepemimpinan Abu Bakar, Umar dan Utsman bahkan setelah khalifah-khalifah ini meninggal; inilah mengapa mereka tetap menamai anak-anak mereka dengan nama-nama khalifah-khalifah tersebut.

Wahai Syiah!! Selamatkan diri kalian dari penyimpangan ini sebelum tiada lagi kesempatan kembali (bertobat).

Semoga Allah Azza waJalla membimbing kita dan Syiah pada kebenaran.
Segala puji kepada Allah dan Semoga berkah dan rahmat Allah tercurah pada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi waSallam, keluarganya dan para sahabatnya.

Videonya dapat dilihat di link berikut:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar