TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Selasa, 23 April 2019

Jihad Menghadapi Kaum Munafik



Pertanyaan

Orang-orang munafik terus mengintai dari waktu ke waktu, (mereka akan menyerang –pent) kapan saja mereka punya kesempatan untuk menyerang keyakinan dasar (Islam) serta ibadah (kaum muslimin), atau menyebarkan keragu-raguan terhadap ajaran-ajaran pokok (Islam), atau melecehkan identitas ummat Islam. Apa yang harus kita lakukan terhadap mereka, dan bagaimana kita bisa melindungi umat dari kejahatan mereka?

Jawab


Alhamdulillah

Tidak diragukan lagi ini adalah masalah dimana ummat mendapatkan ujian dari waktu ke waktu, terutama ketika dihadapkan dengan cobaan dan kesusahan, dan orang-orang munafik ini merasa aman bahwa mereka tidak akan dihukum jika mereka menyerang pondasi-pondasi agama ini (Islam) dan mencoba untuk menyebarkan perpecahan dan kerusakan.

Tidak diragukan lagi kerusakan yang dilakukan orang-orang ini lebih besar daripada yang disebabkan oleh orang-orang kafir yang kekufurannya jelas, seperti firman Allah:

هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? [al-Munafiqun 63:4] 
Karena itu, maka (kita) disuruh untuk mengobarkan jihad melawan mereka dan memperlakukan mereka dengan sikap keras.

Syaikul al-Islam Ibnu Taimiyyah (semoga Allah merahmatinya) berkata mengenai Nusayri, di antaranya beberapa orang yang menampakkan kekufuran dan ajaran sesat mereka secara terbuka dan yang lainnya yang bersikap munafik (seolah-olah) mencintai Ahlul Bait:

Tidak diragukan lagi melakukan jihad melawan orang-orang ini dan melaksanakan hukuman hadd terhadap mereka adalah salah satu ketaatan terbesar dan kewajiban yang paling penting. Hal itu lebih baik daripada melakukan jihad melawan orang-orang musyrikin dan orang-orang dari golongan ahli kitab yang tidak memerangi Muslim, karena melakukan jihad melawan mereka sama halnya seperti melancarkan jihad melawan para murtad. Abu Bakar as-Siddiq dan semua sahabat memulai dengan berjihad melawan para murtad sebelum mereka melakukan jihad melawan orang-orang kafir dari golongan ahli Kitab, karena jihad melawan mereka (para murtad) adalah sarana untuk melindungi tanah yang sudah di bawah kekuasaan Muslim, dan untuk menghalangi siapa pun yang ingin murtad. Jihad melawan musyrikin dan ahli kitab yang tidak memerangi kita adalah perwujudan tambahan dari kekuatan agama ini. Melindungi apa yang sudah dimiliki lebih diutamakan daripada mencari keuntungan.

Terlebih lagi bahaya yang ditimbulkan oleh orang-orang ini (orang-orang munafik) kepada kaum Muslimin lebih besar daripada yang disebabkan oleh yang orang (kafir), bahkan kerugian mereka sama seperti yang disebabkan oleh musyrikin dan orang-orang dari golongan ahli kitab yang memerangi kaum Muslim. Kerusakan yang mereka lakukan terhadap keyakinan agama banyak orang lebih buruk daripada kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik dan orang-orang dari golongan ahli kitab yang mengobarkan perang pada kita. Setiap Muslim harus melakukan sebanyak mungkin yang ia bisa lakukan. Tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk tetap diam tentang apa pun yang dia ketahui tentang mereka, melainkan dia harus menjelaskannya sehingga umat Islam akan tahu siapa mereka sebenarnya. Tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk membantu mereka tetap berada di antara pasukan dan pegawai pemerintah, atau bagi siapa pun untuk tetap diam dan menahan diri untuk tidak melawan mereka sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk berbicara menentang melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Ini adalah salah satu jenis terbesar dari amar ma’ruf nahi mungkar, dan berjuang dalam jihad demi Allah. Allah berfirman kepada Nabi-Nya (Shallallahu ‘alaihi wasalllam):

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ

“Hai Nabi! Berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.” [al-Taubah 9:73].
Orang-orang ini termasuk dalam kalimat ini "orang-orang kafir dan orang-orang munafik".

Orang yang membantu menghentikan kejahatan mereka dan membimbing mereka semampu yang ia bisa lakukan akan memperoleh pahala yang hanya Allah yang mengetahuinya, karena tujuan utamanya adalah untuk membimbing mereka seperti firman Allah:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” [Ali ‘Imran 3:110]

Kata Abu Hurairah: Sebaik-baik manusia untuk manusia, adalah kalian yang membawa mereka dengan rantai, hingga mereka masuk Islam. (HR; Bukhaari, 4557). 

Tujuan jihad dan amar ma’ruf nahi mungkar adalah untuk membimbing orang sebaik mungkin kepada apa yang terbaik bagi mereka di dunia ini dan di akhirat, maka siapapun yang dibimbing oleh Allah akan menemukan kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat, dan siapapun yang Dia sesatkan, maka kejahatannya akan membuatnya merugi.

Majmu’ Fatwa, 35/159-160

Shaikh ‘Abdul Aziz bin Baz (rahimahullah) berkata: Umat ​​Muslim harus membalas dengan baik (setimpal – pent) ketika diserang. Jadi berkenaan dengan mereka yang memerangi Islam dengan ide dan kata-kata, kita harus menjelaskan kebohongan yang mereka katakan dengan menggunakan bukti yang rasional dan juga bukti syar'i, sehingga tampak jelas kebohongan mereka itu.

Berkenaan dengan mereka yang memerangi Islam dengan cara ekonomi, kita harus mengusir mereka dan menyerang mereka jika mungkin, dengan menggunakan cara yang sama dengan yang mereka gunakan untuk menyerang Islam. Kita harus menjelaskan bahwa cara terbaik untuk memperkuat ekonomi dengan cara yang adil adalah dengan cara Islami.

Berkenaan dengan mereka yang menyerang Islam dengan senjata, kita harus melawan mereka dengan cara yang sama. Oleh karena itu, Allaah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

“Hai Nabi! Berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah Jahannam.Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya” [al-Taubah 9:73]

Sudah diketahui bahwa jihad melawan orang-orang munafik tidak seperti jihad melawan orang kafir, karena jihad melawan orang-orang munafik dilawan dengan pengetahuan dan argumen, sementara jihad melawan orang-orang kafir dilawan dengan pedang dan panah.

Fatwa ‘Ulama’ al-Balad al-Haraam, hlm. 1733.

Diterjemahkan oleh Abu Dihya Muhammad dari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar