TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Senin, 14 Oktober 2019

HADRAH: Benarkah Nabi Hadir di Tengah-Tengah Perayaan Maulid Nabi?



Soal:
Apakah benar Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam hidup di dalam kuburnya dan akan keluar menemui manusia dalam perayaan Maulid Nabi yang disebut dengan ḥaḍrah, sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang?
Jawab:
Ini adalah perkataan dan keyakinan bathil.
Imam yang empat, bahkan seluruh umat Islam sepakat bahwa para sahabat raḍiyallahu 'anhum tidak menguburkan Rasulullah ṣallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali setelah roh beliau meninggalkan jasadnya. Tidak masuk akal bila mereka menguburkan beliau dalam kondisi hidup. Dan karena itu para sahabat mengangkat seorang khalifah pengganti beliau sepeninggalnya, juga putri beliau, yaitu Fatimah raḍiyallahu 'anha menuntut bagian warisannya dari beliau. Tidak pernah ada cerita dari seorang sahabat, tabiin, ataupun generasi setelahnya seperti imam yang empat, bahwa Rasulullah ṣallallahu ‘alaihi wasallam keluar menemui manusia setelah beliau wafat dan dikuburkan. 
Barangsiapa mengklaim bahwa beliau ṣallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari kuburnya dan menemui manusia, maka dia telah berbohong dan dipermainkan oleh setan serta membuat-buat kedustaan atas nama Allah dan Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana tidak, sedangkan Allah Subhānahu wa Ta'ālā telah berfirman:
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)." (Āli Imrān: 144)
Dan firman Allah Ta'ālā:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (AzZumar: 30)
Dalam ayat ini, Allah Subhānahu wa Ta'ālā menggandengkan berita kematian beliau dan kematian manusia lainnya agar jelas bahwa ini adalah kematian yang hakiki (sebenarnya) dan perpindahan dari alam dunia menuju alam barzakh, di mana orang yang telah masuk tidak akan keluar darinya kecuali menuju pelataran hari Kiamat untuk hisab dan pembalasan setelah dibangkitkan, dikumpulkan dan keluar dari kubur. 
Di antara bantahan yang tepat kepada orang-orang jahil dan para penganut khurafat yang meyakini Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam keluar dari kubur adalah apa yang diungkapkan Imam al-Qurthubi alMaliki (w. 656H) dalam karyanya Al-Mufhim tentang khurafat keluarnya Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dari kuburnya, “Rusaknya keyakinan ini dapat diketahui dengan logika sederhana. Keyakinan ini berkonsekuensi seseorang tidak melihat beliau kecuali dalam wujud asli beliau ketika wafat dan tidak mungkin dilihat oleh dua orang dalam satu waktu di dua tempat berbeda. Bahwa beliau sekarang masih hidup dan keluar dari kubur, berjalan di pasar, berbicara dengan manusia dan mereka pun berbicara dengannya; hal ini berkonsekuensi kubur beliau kosong dari jasadnya dan tidak ada sesuatu apa pun di kuburnya. Sehingga yang diziarahi hanya kubur kosong, dan ucapan salam diberikan kepada orang yang tidak ada. Karena bisa saja beliau dilihat di malam dan siang hari secara berturut-turut secara hakiki di luar kuburnya. Jelas ini adalah perkataan bodoh yang tidak akan diterima oleh orang yang paling bodoh sekalipun."
Dinukil dari buku:  عقيدة الأئمة الأربعة رحمهم الله “ (Akidah Empat Imam Rahimahumullah) hlm 103-105.

________________________________________________________________________________
Tentang Maulid Nabi silakan baca juga artikel: CINTA & MAULID NABI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar