TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Minggu, 23 Januari 2022

Fiqh Ringkas Puasa Ramadhan (Bag 2 - Syarat-syarat Puasa dan Siapa Yang Wajib Puasa)



Syarat-syarat puasa & Siapa yang wajib puasa?

1. Muslim

Allāh tidak menerima puasa non-Muslim sampai mereka menjadi Muslim.

Catatan; Apabila seorang non-Muslim masuk Islam pada siang hari bulan Ramadhan, maka dia mulai berpuasa pada saat itu juga & tidak perlu qadha untuk hari tersebut.

2. Berakal

Orang yang tidak berakal terbebas dari kewajiban sampai akalnya kembali normal yaitu dia melakukan ibadah atas dasar niat dan kesadaran penuh.

3. Bebas dari penghalang

Penghalang ini adalah untuk perempuan yang sedang haid atau nifas. Apabila seorang perempuan dalam keadaan haid atau nifas maka dia tidak boleh puasa.

Catatan; Apabila seorang perempuan berhenti dari haid/nifas pada siang hari bulan Ramadhan, dia tidak harus berpuasa di sisa hari tersebut. Namub dia tetap wajib menunaikan qadha untuk hari tersebut.

4. Baligh

Puasa tidak wajib sehingga seorang anak mencapai usia baligh/puber, tapi jika seorang anak berpuasa maka puasanya sah.

Catatan; Apabila seorang anak mencapai usia baligh pada siang hari bulan Ramadhan, maka dia mulai berpuasa pada saat itu juga & tidak perlu qadha untuk hari tersebut.

5. Mampu

Puasa tidak wajib bagi orang yang tidak mampu seperti sakit atau orang yang sangat tua, tapi apabila mereka berpuasa maka puasa mereka sah.

6. Mukim

Puasa tidak wajib bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, tapi apabila mereka berpuasa maka puasanya sah.

Catatan; Apabila seorang musafir sampai di tempat mukimnya pada siang hari bulan Ramadhan, dia tidak harus berpuasa di sisa hari tersebut. Dia wajib menunaikan qadha untuk hari tersebut.


Catatan untuk poin-poin syarat-syarat puasa dan siapa yang wajib puasa:

a. Poin 1, 2, 3 disebut juga Shartu Sih-hah – syarat sah-, yang artinya puasa tidak diterima dari mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut.

b. Poin 4, 5, 6 disebut juga Shartu Wujoob – syarat yang mewajibkan-, yang artinya puasa tidak wajib bagi mereka yang tidak memenuhi syarat ini. Puasa menjadi wajib hanya apabila memenuhi syarat ini. Tapi apabila mereka berpuasa maka puasanya diterima walaupun belum memenuhi syarat ini.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar