TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Sabtu, 12 Februari 2022

Fiqh Ringkas Puasa Ramadhan (Bag 3 - Siapa Yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan?)

 


Siapa yang boleh tidak puasa Ramadhan?

  1. Orang yang sedang sakit

Keadaan sakit dan hukum puasa Ramadhan bagi mereka: 

  1. Haram / tidak boleh berpuasa: Jika puasa menambah parah sakitnya 

  2. Makruh: Jika puasa memperlambat kesembuhan 

  3. Makruh: Jika puasa menyebabkan kepayahan walaupun sakitnya tidak bertambah parah 

  4. Harus puasa: Jika sakit ringan misalnya pusing atau flu ringan

  5. Orang dengan sakit kronis atau orang tua yang tidak dapat berpuasa, memberi makan fakir/miskin untuk hari dimana mereka tidak puasa yaitu 1/2 saa' makanan (1,5 kilo) 

  6. Orang tua yang sudah pikun, maka dia tidak puasa tanpa membayar fidiyah atau qadha.


  1. Orang yang sedang dalam perjalanan (musafir)

Keadaan musafir dan hukum puasa Ramadhan bagi mereka: 

  1. Lebih baik puasa (tidak wajib): Jika tidak ada yang memberatkan dalam perjalanannya 

  2. Tidak boleh puasa: Apabila ada kesulitan yang memberatkan dalam perjalanannya 

  3. Tidak dianjurkan berpuasa: JIka diperkirakan ada kesusahan dalam perjalananya.


  1. Perempuan yang sedang haid atau nifas

Berdasarkan ijma’ bahwa perempuan yang haid atau nifas harus tidak puasa, dan haram bagi mereka berpuasa.


  1. Perempuan yang sedang menyusui atau hamil

Keadaan perempuan hamil & hukum puasa Ramadhan bagi mereka: 

  1. Harus / sangat dianjurkan puasa: JIka tidak ada dampak terhadapnya apabila dia berpuasa; tidak ada kesusahan; dan tidak ada pengaruh pada bayinya 

  2. Hendaknya berbuka: JIka dia khawatir berpuasa berbahaya untuk diri dan bayinya. Maka dia harus mengqadha puasanya setelah Ramadhan. (1)

Catatan kaki:

(1). Ulama mazhab Asy-Syafi’i & Imam Ahmad berpendapat sebagai tambahan qadha, jika dia tidak puasa karena khawatir akan bayinya saja, maka dia juga memberi makan fakir/miskin setiap hari 1,5 kilo makanan. Syaikh Utsaimin rahimahullah berpendapat: tidak ada dalil untuk fidyah. Maka untuk semua kondisi dia hanya mengqadha hari dimana dia tidak puasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar