Kabair terbesar adalah syirik, mempersekutukan Allah. Syirik
ada dua;
Pertama menjadikan sesuatu
sebagai tandingan bagi Allah dan atau beribadah kepada selain-Nya, baik itu
berupa batu, pohon, matahari, bulan, nabi, guru, bintang, raja, atau pun yang
lain. Inilah syirik besar yang tentangnya Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. (An-Nisa': 48 dan 116)
إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar. (Luqman: 13)
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ
حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka.
(Al-Maidah: 72)
Dan masih banyak lagi ayat yang
berhubungan dengan masalah ini. Barangsiapa mempersekutukan Allah lalu mati
dalam keadaan seperti itu sungguh ia termasuk penghuni neraka. Seperti halnya
seseorang yang beriman kepada Allah lalu mati dalam keadaan seperti itu maka ia
termasuk penghuni surga, walaupun mungkin diadzab di neraka terlebih dulu.
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ
الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ
وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ
الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ
فَمَا زَالَ يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ لَا يَسْكُتُ
Maukah kalian aku beritahukan apa kabair yang paling besar?”
(Beliau mengulang tiga kali) Para sahabat menjawab; "Tentu wahai
Rasulullah." Lalu Rasulullah bersabda: "Yaitu menyekutukan Allah dan
mendurhakai kedua orang tua." -ketika itu beliau tengah bersandar,
kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: "Perkataan dusta dan kesaksian
palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu." Beliau terus saja mengulanginya
hingga saya mengira beliau tidak akan berhenti." [HR. Bukhariy: 5519]
Rasulullah bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang memusnahkan.” Beliau menyebutkannya dan diantaranya adalah syirik.
Beliau juga bersabda:
مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ
"Barangsiapa mengganti agamanya (murtad) bunuhlah ia.
[HR. Ibnu Majah: 2526]
Kedua, menyertai amal dengan riya'.
Yang dimaksud riya’ adalah melakukan suatu amalan agar orang
lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya. Termasuk ke dalam riya’ yaitu
sum’ah, yakni melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa yang kita
lakukan, sehinga pujian dan ketenaran pun datang.
Allah berfirman,
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Rabbnya." (Al-Kahfi: 110)
Maksud dari janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah
kepada Rabbnya' hendaknya tidak menyertakan riya' bersama amalnya. Di dalam
musnad Imam Ahmad Rahimahullah disebutkan tentang sabda Rasulullah ﷺ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ
أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ تُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى
الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ بِأَعْمَالِكُمْ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ
تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Rasulullah ﷺ
bersabda, "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah
syirik kecil." Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah ﷺ?
Rasulullah ﷺ bersabda, "Riya`, Allah
'Azza wa Jalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi
balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau
perlihat-lihatkan di dunia lalu lihatlah apakah kalian menemukan balasan di
sisi mereka?" [HR. Ahmad: 22528]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ
عَنْ الشِّرْكِ فَمَنْ عَمِلَ لِي عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ غَيْرِي فَأَنَا مِنْهُ
بَرِيءٌ وَهُوَ لِلَّذِي أَشْرَك
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda, "Allah 'Azza wa Jalla berfirman; 'Aku adalah Dzat yang tidak
membutuhkan sekutu, maka barangsiapa mengerjakan suatu amalan dengan
menyertakan sekutu selain diri-Ku, maka Aku berlepas diri darinya, dan ia milik
sekutu yang disertakannya itu." [HR Ibnu Majah: 4192]
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ
قَامَ مَقَامَ رِيَاءٍ وَسُمْعَةٍ رَايَا اللَّهُ تَعَالَى بِهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَسَمَّعَ
Rasulullah ﷺ
bersabda, "Barangsiapa berdiri ditempat riya' dan sum'ah, Allah akan
memperlihatkan dan menyiarkan aibnya pada hari kiamat." [HR Ahmad: 21290]
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ
صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ
مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
Rasulullah ﷺ
bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala
melainkan hanya rasa lapar dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak
mendapatkan apa-apa selain begadang." [HR Ibnu Majah: 1680]
Maksudnya jika puasa dan shalat dikerjakan bukan untuk Allah
maka tidak ada pahalanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman
{وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ
هَبَاءً مَّنثُورًا} [الفرقان : 23]
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami
jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Al Furqan: 23)
Maksudnya amal-amal yang dikerjakan untuk selain mengharapkan
wajah Allah, Allah membatalkan pahalanya serta menjadikannya bagai debu yang
berterbangan, yaitu debu yang dapat dilihat dari sebuah celah di mana cahaya
matahari masuk melaluinya.
Para ahli hikmah ditanya tentang orang yang ikhlas, mereka
menjawab, ''Yaitu yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya seperti halnya
menyimpan keburukan-keburukannya."
Ada pula yang ditanya tentang puncak ikhlas, menjawab,
"Hendaknya kamu tidak menyukai pujian dari manusia." Fudhail bin
Iyadh berkata, "Meninggalkan amal karena manusia itu riya', sedangkan
mengerjakannya karena mereka itu syirik. Ikhlas adalah apabila Allah menjagamu
dari keduanya."
Ya Allah, jagalah kami dari keduanya dan ampunilah kami.
--------------------------------------------------------------------------
Mangambil faedah dari buku Imam Adz–Dzahabi: (Dosa-dosa besar
– Penjabaran Tuntas 70 Dosa Besar Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, Penerbit:
Pustaka Arafah – Solo Cetakan V, Mei 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar