TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Kamis, 12 Desember 2019

Bahaya Menyerupai Orang Kafir




Dalam urusan jasmani, seseorang akan makan sesuatu yang diinginkannya di kala lapar. la tidak mau makan yang lain karena tidak suka atau barangkali makanan itu berbahaya bagi dirinya atau tidak bermanfaat bagi dirinya atau makanan yang dimakannya itu tidak lagi menguatkan badannya.

Seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan keinginannya, biasanya kurang bersemangat dan kurang bermanfaat. Hal ini berbeda bila yang ia lakukan itu menarik perhatiannya dan sesuai keinginannya, maka ia akan bersemangat melakukannya karena keinginannya tersalurkan mendapat banyak keuntungan dan dapat menyempurnakan keislamannya.

Orang yang suka mendengarkan nyanyian sebagai hiburan, biasanya kurang berminat untuk mendengarkan Al-Qur'an, bahkan mungkin malah tidak suka mendengarkannya. Begitu pula orang-orang yang suka mendatangi tempat-tempat keramat atau semacamnya, pada orang semacam ini tidak lagi ada kecintaan dan kerinduan untuk beribadah haji, karena dalam hatinya tidak lagi ada kecintaan kepada As-Sunnah. Begitu pula orang-orang yang sudah gemar dengan kata-kata hikmah dan sastra pujangga-pujangga Parsi dan Romawi, hatinya tidak lagi mencintai kalimat hikmah dan sastra Islam. Orang-orang yang cinta dengan kisah-kisah dan sejarah para raja, tentu hatinya tidak lagi tertarik dengan kisah-kisah dan sejarah para nabi. Dan contoh-contoh semacam ini masih banyak lagi. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits dari Nabi disebutkan:

 مَا أَحْدَثَ قَوْمٌ بِدْعَةً إِلَّا رُفِعَ مِثْلُهَا مِنْ السُّنَّةِ

Tidaklah sebuah kaum melakukan sebuah bid'ah kecuali pasti akan ada sunnah yang hilang. [HR Ahmad: 16356]

Disalin dari buku "Mukhtarat min Kitab Ikhtidha' Ash Shiratal Mustaqim  Mukhalafatu Ash-habil Jahim" / (Bahaya Mengekor Non-Muslim) [hlm 70-71], karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar