Sunnah-sunnah Puasa dan Amalan-amalan Utama di Bulan Ramadhan.
Sunnah puasa ada enam:
a.
1. Mengakhirkan
sahur sampai akhir waktu malam, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.
2. Segera berbuka puasa bila matahari benar-benar sudah terbenam.
c. 3. Memperbanyak
amal kebaikan, terutama menjaga shalat lima waktu pada waktunya dengan
berjamaah, menunaikan zakat harta benda kepada orang-orang yang berhak,
memperbanyak shalat sunnah, sedekah, membaca Al Qur’an dan amal kebajikan
lainnya.
4. Jika dicaci maki, supaya mengatakan: “Inni saa'im / Saya berpuasa” dan jangan membalas mengejek orang yang mengejeknya, memaki orang yang memakinya, membalas kejahatan orang yang berbuat jahat kepadanya; tetapi membalas itu semua dengan kebaikan agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.
5. Berdoa ketika berbuka sesuai dengan yang diinginkan. Seperti membaca doa:
(Hadits shahih, Riwayat Abu Daud
[2/306, no. 2357] dan selainnya)
6. Berbuka dengan kurma segar / ruthob, jika tidak punya maka dengan kurma kering, dan jika tidak punya cukup dengan air.
Amalan-amalan Utama di bulan
Ramadhan
1. 1. Shalat
tarawih
Disebut juga Qiyamul lail; yaitu
shalat setelah shalat Isha' dengan berjemaah sampai selesai (mengerjakan witir bersama
Imam) ; dan boleh menambah shalat sendiri di akhir malam.
§ Shalat 20 rakaat; tiap dua rakaat salam dan 3 rakaat witir.
§ Atau shalat 8 atau 10 rakaat dan 3 witir.
Ibnu Taimiyyah
berkata: " Shalat Tarawih - menurut mazhab - Abi Hanifah, Asy-Syafi'i,
Ahmad: 20 rakaat atau Malik 36 rakaat, 13 atau 11 rakaat adalah afdhal. Imam
Ahmad menyatakan tidak ada batasan, jadi banyak dan sedikitnya rakaat bergatung
pada panjang atau pendeknya shalat tarawih." (Al-Ikhtiyarat AlFiqhiyah
hlm.427)
2. 2. Disunnahkan mengerjakan Umrah di bulan Ramadaan karena pahalanya sama dengan pahala haji.
3. 3. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di dalam
masjid untuk ibadah.
§ Bisa pada bulan Ramadan atau kapan saja ketika puasa atau tanpa
puasa.
§ Waktu minimal untuk i'tikaf: tidak ada batasan waktu (pendapat
mayoritas). Ada yang berpendapat satu hari, satu malam, dan ada juga pendapat
satu hari satu malam.
§ Nabi ﷺ beri’tikaf pada 10
hari akhir Ramadan
§ I’tikaf harus: Diam di dalam masjid dimana shalat Jum’at diadakan;
tidak keluar kecuali untuk hal berkaitan dengan makan atau toilet/kamar mandi.
§ I'tikaf tidak sah karena hal-hal di bawah ini:
a.
Jima’
b.
Pelukan
& ciuman
c.
Keluar
mani dengan sengaja
d.
Menstruasi
e.
Hilang
akal
f.
Murtad
g.
Membatalkan
niat i’tikaf
h.
Keluar
masjid tanpa keperluan mendesak
Lailatul Qadr
Ø Malam terbaik dalam tahun tersebut.
Ø Terjadi di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Sebagian sahabat dan ulama menyebutkan terjadi pada malam ke 27.
Ø Tidak ada malam yang memiliki keutamaan sama dengannya. Allāh
berfirman: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan" = 30.000
hari. misalkan: bersedekah Rp 1000 maka pahalanya seperti sedekah Rp 30.000.000,
-. Hal yang sama berlaku untuk setiap zikir, membaca ayat Al Qur’an dan ibadah
lain.
Ø Sangat dianjurkan untuk mengisi malam ini dengan ibadah seperti
shalat, membaca Al Qur'ān, zikir, i'tikaf, sedekah dll.
Wallahu Ta’ala A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar