TITIAN SALAF

"Syiarkan Sunnah, Kikis Bid'ah". Mencukupkan Diri Dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Mengikuti Pemahaman Generasi Terbaik Para Sahabat Radhiyallahu’anhum

Breaking

Jumat, 11 Maret 2022

Fiqh Ringkas Puasa Ramadhan (Bag 5 - Sunnah-sunnah Puasa dan Amalan-amalan Utama di Bulan Ramadhan)

 


Sunnah-sunnah Puasa dan Amalan-amalan Utama di Bulan Ramadhan.

Sunnah puasa ada enam:

a.    1. Mengakhirkan sahur sampai akhir waktu malam, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.

2. Segera berbuka puasa bila matahari benar-benar sudah terbenam. 

c.   3. Memperbanyak amal kebaikan, terutama menjaga shalat lima waktu pada waktunya dengan berjamaah, menunaikan zakat harta benda kepada orang-orang yang berhak, memperbanyak shalat sunnah, sedekah, membaca Al Qur’an dan amal kebajikan lainnya.

4. Jika dicaci maki, supaya mengatakan: “Inni saa'im / Saya berpuasa” dan jangan membalas mengejek orang yang mengejeknya, memaki orang yang memakinya, membalas kejahatan orang yang berbuat jahat kepadanya; tetapi membalas itu semua dengan kebaikan agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.

5. Berdoa ketika berbuka sesuai dengan yang diinginkan. Seperti membaca doa:

  ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَالله

 “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”

 [Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki]

(Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya)

6. Berbuka dengan kurma segar / ruthob, jika tidak punya maka dengan kurma kering, dan jika tidak punya cukup dengan air.

Amalan-amalan Utama di bulan Ramadhan

1.   1. Shalat tarawih

Disebut juga Qiyamul lail; yaitu shalat setelah shalat Isha' dengan berjemaah sampai selesai (mengerjakan witir bersama Imam) ; dan boleh menambah shalat sendiri di akhir malam.

§  Shalat 20 rakaat; tiap dua rakaat salam dan 3 rakaat witir.

§  Atau shalat 8 atau 10 rakaat dan 3 witir.

Ibnu Taimiyyah berkata: " Shalat Tarawih - menurut mazhab - Abi Hanifah, Asy-Syafi'i, Ahmad: 20 rakaat atau Malik 36 rakaat, 13 atau 11 rakaat adalah afdhal. Imam Ahmad menyatakan tidak ada batasan, jadi banyak dan sedikitnya rakaat bergatung pada panjang atau pendeknya shalat tarawih." (Al-Ikhtiyarat AlFiqhiyah hlm.427)

2.   2. Disunnahkan mengerjakan Umrah di bulan Ramadaan karena pahalanya sama dengan pahala haji.

3.   3. I’tikaf

I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid untuk ibadah.

§  Bisa pada bulan Ramadan atau kapan saja ketika puasa atau tanpa puasa.

§  Waktu minimal untuk i'tikaf: tidak ada batasan waktu (pendapat mayoritas). Ada yang berpendapat satu hari, satu malam, dan ada juga pendapat satu hari satu malam.

§  Nabi beri’tikaf pada 10 hari akhir Ramadan

§  I’tikaf harus: Diam di dalam masjid dimana shalat Jum’at diadakan; tidak keluar kecuali untuk hal berkaitan dengan makan atau toilet/kamar mandi.

§  I'tikaf tidak sah karena hal-hal di bawah ini:

a.    Jima’

b.    Pelukan & ciuman

c.     Keluar mani dengan sengaja

d.    Menstruasi

e.    Hilang akal

f.      Murtad

g.    Membatalkan niat i’tikaf

h.    Keluar masjid tanpa keperluan mendesak

Lailatul Qadr

Ø  Malam terbaik dalam tahun tersebut.

Ø  Terjadi di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagian sahabat dan ulama menyebutkan terjadi pada malam ke 27.

Ø  Tidak ada malam yang memiliki keutamaan sama dengannya. Allāh berfirman: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan" = 30.000 hari. misalkan: bersedekah Rp 1000 maka pahalanya seperti sedekah Rp 30.000.000, -. Hal yang sama berlaku untuk setiap zikir, membaca ayat Al Qur’an dan ibadah lain.

Ø  Sangat dianjurkan untuk mengisi malam ini dengan ibadah seperti shalat, membaca Al Qur'ān, zikir, i'tikaf, sedekah dll.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar